Pembelajaran Jarak Jauh Nantinya akan Jadi Permanen Sampai Akhir Tahun 2020
Terkait bagaimana proses Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah di masa pandemi Covid-19 pada Tahun Pelajaran 2020/2021. Berikut berita yang disadur dari Republika, mengabarkan bahwa pembelajaran akan tetap dilaksanakan secara jarak jauh secara permanen. Beberapa media menyebutkan hingga sampai akhir tahun 2020 ini.
Apapun kebijakan yang diambil oleh Pemerintah, akan kita ikuti dan kita terapkan. Tetap optimis Covid-19 akan berlalu dan tetap jalankan protokol kesehatan dalam segala aktifitas terutama saat berada di luar rumah.
=========================================================================
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bisa
diterapkan secara permanen usai pandemi Covid-19. Saat ini, Kemendikbud tengah
menyiapkan kurikulum PJJ dan modul pembelajaran.
"PJJ nantinya akan menjadi permanen, tidak hanya pada saat pandemi
Covid-19 saja," ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis (2/7).
Nadiem menjelaskan, pemanfaatan teknologi akan menjadi hal yang mendasar dalam
pembelajaran. Penerapannya pun tidak hanya PJJ, tetapi juga dengan model
hibrid. Pemanfaatan teknologi memberikan kesempatan bagi sekolah untuk
melakukan berbagai macam kegiatan belajar.
Nadiem mengatakan pandemi Covid-19 telah memberikan kesempatan pada dunia
pendidikan untuk melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi. Meski pada
penerapannya saat ini masih mengalami banyak kekurangan, seperti kecakapan guru
hingga infrastruktur, seperti ketersediaan internet dan listrik.
Meskipun demikian, lanjut dia, baik guru maupun orang tua dapat beradaptasi dan
bereksperimen memanfaatkan teknologi untuk kegiatan belajar. Saat ini,
Kemendikbud melakukan perumusan kurikulum hingga asesmen PJJ.
Kurikulum itu disusun dengan mempertimbangkan penyederhanaan belajar dan
fokus kepada aspek literasi, numerasi, dan pendidikan berkarakter. Tim dari
Kemendikbud, yakni Balitbang, sedang mempersiapkan kurikulum itu.
Selain kurikulum PJJ, lanjut dia, Kemendikbud juga menyiapkan modul
pembelajaran. Dengan modul tersebut, siswa dapat belajar di rumah secara
mandiri. Modul itu juga membantu guru melakukan PJJ. Kemendikbud juga menyusun
modul untuk para orang tua dalam mendampingi anaknya belajar.
"Jadi ada satu tim khusus di bagian tim Balitbang (Badan Penelitian dan
Pengembangan) kita yang sedang merumuskan bagaimana kita mereformat atau
melakukan berbagai macam perubahan pada kurikulum dan asesmen kita selama masa
PJJ ini," kata Nadiem.
Salah satu provinsi yang masih memperpanjang masa PJJ adalah DKI
Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan dimulainya tahun ajaran
baru di Jakarta pada 13 Juli 2020 dengan tetap melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dari rumah dan tidak secara tatap muka di sekolah.
"Terkait dengan sekolah belum akan ada rencana pembukaan sekolah,
kita masih memantau perkembangan wabah," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Rabu (1/7).
Menurut Anies, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah melakukan
evaluasi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi fase 1.
Di mana hasilnya, anak-anak masih sangat rentan tertular Covid-19.
"Dengan kondisi ini sekolah belum akan dibuka meskipun tahun ajaran akan
mulai tanggal 13 Juli mulai tapi mulainya masih di dalam pembelajaran jarak jauh, jadi sekarang kita awal
tahun barunya masih tetap di rumah," terang Anies.
Tidak ada komentar